Kenyamanan Hilang, Kursi Dilucuti Agar Penumpang Berdiri Lebih Banyak
Jakarta - Beragam cerita tentang pengalaman menaiki
Kopaja AC masuk ke email detikcom pagi ini. Salah satunya dari Rita
Achdris, mantan penumpang Kopaja AC yang memilih pindah moda
transportasi karena sudah merasa tak nyaman lagi.
"Saya mantan
penumpang Kopaja AC jurusan Ragunan-Monas. Menurut saya, pada saat
Kopaja AC mulai beroperasi memang relatif nyaman, busnya bersih, dingin,
dan melaju sesuai jadwal. Tetapi sekarang kondisinya sudah jauh
berubah," ujar Rita, kepada detikcom, Jumat (8/5/2015).
"Kursi-kursi di dalam Kopaja banyak yang dicopoti. Maksudnya supaya space buat penumpang yang berdiri lebih banyak," lanjutnya.
Menurut
Rita, salah satu solusi dari permasalahan Kopaja AC selama ini adalah
dihapusnya sistem kejar setoran. Hal tersebut bisa membuat sopir
ugal-ugalan dan menghalalkan segala cara untuk merekrut penumpang.
"Dengan
demikian, kopaja tidak perlu ngetem atau kebut-kebutan, kursi-kursi
penumpang dikembalikan lagi pada tempatnya, dan penumpang bisa dengan
aman naik dari halte busway tanpa harus membayar tiket ekstra," jelas
Rita.
Pengguna Kopaja AC 602, Agustinus Franky menuturkan, pada
awalnya jadwal keberangkatan Kopaja AC sesuai jadwal. Akan tetapi
sekarang lebih berorientasi kepada penuh tidaknya penumpang.
"Jika
bus belum penuh mereka akan berjalan lambat, bahkan jika ada bus
TransJakarta di belakang, mereka tidak peduli sampai menemukan
perempatan yang memungkinkan bus TransJakarta lewat dan mereka tetap
berjalan lambat," tuturnya.
sumber http://news.detik.com/read/2015/05/08/093320/2909432/10/kenyamanan-hilang-kursi-dilucuti-agar-penumpang-berdiri-lebih-banyak?9922022